Puluhan siswa SDN 2 Jatiroto Wonogiri diduga keracunan diduga usai mengonsumsi jajanan yang dijual pedagang di sekitar sekolah. Akibatnya, puluhan siswa tersebut tidak masuk sekolah hari ini.
“Benar (ada siswa SDN 2 Jatiroro keracunan) tadi dapat kabar dari Korwil terkait hal tersebut. Baru saja dapat laporan singkat,” kata Camat Jatiroto, Miran saat dihubungi wartawan, Rabu (7/8/2024).
Kepala SDN 2 Jatiroto, Ria Sulistyono mengatakan pada Selasa (6/8) beberapa siswa mengikuti ekstrakurikuler marching band. Pada saat itu para siswa yang didominasi laki-laki mengeluhkan mual, pusing, dan ingin muntah.
“Beberapa siswa kemudian izin pulang. Tidak ikut latihan (marching band),” kata Sulis.
Sekitar pukul 16.00 WIB, Sulis mendapatkan informasi dari grup WhatsApp orang tua siswa kelas VI. Orang tua siswa mengabarkan jika anaknya mengeluhkan mual, pusing, dan sudah muntah. Kemudian orang tua siswa lain turut mengabarkan hal serupa.
Setelah itu, Sulis memantau perkembangan dan meminta keterangan dari orang tua siswa yang mengabarkan hal tersebut. Di sisi lain ia langsung mengundang seluruh guru kelas VI dan penjaga sekolah untuk membahas hal tersebut ke sekolah.
“Pada malam itu (yang melapor) baru orang tua kelas VI. Ada yang sudah periksa (pada malam itu),” ungkapnya.
Sulis menuturkan, pagi tadi, banyak siswa yang izin tidak masuk sekolah dengan mengeluhkan gejala serupa. Selain kelas kelas VI, ada siswa kelas IV dan V yang juga mengeluhkan hal serupa dan tidak masuk.
“Yang paling banyak kelas VI, ada 15 orang. Kalau hari ini yang tidak masuk, valid 25 orang dengan keluhan sama. Mual, muntah begitu,” ujarnya.
Ia menjelaskan, hingga Rabu pukul 10.00 WIB ada tiga siswa yang dilaporkan dirawat di klinik Jatiroto. Atas kejadian itu pihaknya melaporkan ke Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Jatiroto dan UPTD Puskesmas Jatiroto.
Sulis mengatakan, diduga para siswa mengalami keluhan itu setelah membeli jajanan di sekitar sekolah. Adapun wujudnya berupa minuman bikinan pedagang sendiri.
“Namun itu baru dugaan sementara ya. Hasil laboratorium sampel muntah belum keluar,” terang Sulis.
Hingga kini, lanjut dia, pihak sekolah tidak bisa memastikan jajanan itu dari pedagang yang mana. Namun setelah kejadian ini pihak sekolah akan mengajak pedagang untuk membentuk paguyuban dan akan diedukasi oleh pihak Puskesmas.
“Jadi nanti para pedagang resmi masuk di paguyuban. Misal ada yang pedagang bronjongan yang mau jualan harus masuk ke paguyuban. Biar bisa diajak koordinasi dan dapat edukasi,” kata Sulis.
Terpisah, Kepala UPTD Puskesmas Jatiroto, Agung Wiransyah mengaku mendapatkan laporan siswa yang diduga keracunan itu pada Rabu pagi. Pihaknya telah mengonfirmasi pihak sekolah.
“Kita melakukan surveilans. Jajanannya kan kemarin, sampelnya nggak ada. Dugaannya kan minuman sudah diminum,” jelasnya.
Ia mengatakan, beberapa anak yang diduga keracunan memeriksakan diri ke Puskesmas pada Rabu pagi. Pihak Puskesmas langsung memberikan pengobatan.
“Iya (gejala mengarah dugaan keracunan), karena kita melihat jumlah anak cukup banyak. Kan ada cerita minum itu, tapi ada juga beberapa yang makan snack. Tapi kita belum tahu, minumnya atau snack. Kita fokus penanganan dan pantau,” kata Agung.
sumber: https://www.detik.com/jateng/berita/d-7478002/puluhan-siswa-sd-di-jatiroto-wonogiri-diduga-keracunan-jajanan-sekolah.